Pengertian Manusia
Manusia adalah Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh yang paling sempurna di antara makhluk – makhluk ciptaan Tuhan lainnya.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa yang terdiri dari banyak daging yang diperkuat oleh tulang dan dibalut oleh kulit dan wujudnya konkrit. Manusia dikatakan makhluk paling ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena manusia dilengkapi dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia.
Dengan akal, manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai kehendak, menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.
Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia ada dua macam yaitu :
1. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang.
2. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, berikut ini beberapa perasaan rohani :
1. Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan
2. Perasaan estesis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
3. Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4. Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari orang lain.
5. Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6. Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Manusia yang hidup di dunia ini memiliki 4 unsur pembangun yang saling terkait, yaitu :
a. Jasad : Benda kasar manusia yang pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b. Hayat : Mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c. Ruh : Bimbingan dan pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d. Nafsu : Kesadaran tentang diri sendiri dalam pengertian atau keakuan.
Setiap manusia pasti memiliki 3 unsur kepribadian yang digunakan untuk menguasai dir, yaitu :
a. id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menetukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius).
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id. Seringkali disebut sebagai kepribadian “ekslusif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego, erupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kia-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu. Superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dan sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu dari kata “budhayah” yang berarti budi atau akal, Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata “colere” yang berarti mengolah tanah.
Dengan demikian, kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Kebudayaan juga bisa dikatakan sebagai sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Manusia Dan Kebudayaan
Manusia hidup tidak hanya sekedar hidup, namun mereka butuh hal yang membuat hidup mereka begitu indah, dan hal itu adalah kebudayaan. Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian persentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
1. Penganut kebudayaan
Manusia menerima kebudayaan sejak lahir dari orangtua dan lingkungan tempat mereka tinggal.
2. Pembawa kebudayaan
Manusia menjalani hidup tidak hanya di tempat kelahirannya melainkan mereka akan berpindah seiring bertambahnya usia mereka, dan ketika mereka pindah tersebutlah mereka membawa kebudayaan yang dianutnya ke tempat tinggal baru mereka.
3. Manipulator kebudayaan
Manusia juga tidak dapat terus menerus mempertahankan kebudayaan yang mereka anut dan bawa, ketika mereka menganggap kebudayaan awal itu sudah tidak baik, maka disitulah mereka memanipulasi kebudayaan mereka dimana kebudayaan awal masih tetap ada namun di campur dengan kebudayaan baru atau behkan hanya kebudayaan baru dan kebudayaan awal hilang begitu saja.
4. Pencipta kebudayaan
Manusia akan menciptakan kebudayaan baru ketika mereka telah bosan akan kebudayaan yang lama dan ini juga merupakan langkah untuk mempertahankan hidup.
0 komentar:
Posting Komentar