Sabtu, 23 April 2011

Manusia dan Keadilan


Pengertian Manusia
Manusia adalah Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh yang paling sempurna di antara makhluk – makhluk ciptaan Tuhan lainnya.

Dengan akal, manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai kehendak, menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.

Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia ada dua macam yaitu :
1.       Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang.
2.       Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, berikut ini beberapa perasaan rohani :
1.      Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan
2.      Perasaan estesis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
3.      Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4.      Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari orang lain.
5.      Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6.      Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.







Pengertian Keadilan
Keadilan menurut para ahli:
1.      Menururt Aristoteles, Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu orang atau benda.

2.      Menurut Plato, Keadilan sesuatu yang ada pada manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

Secara umum, keadilan diartikan sebagai pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban, bisa dikatakan, keadilan sebagai keadaan setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

Untuk memperoleh keadilan, kita harus mempunyai sikap dan perbuatan yang perlu di pupuk, seperti :
1.      Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotongroyong.
2.      Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak orang lain.
3.      Sikap menolong terhadap orang lain yang memerlukan.
4.      Sikap suka bekerja keras.
5.      Sikap menghargai karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Macam Keadilan
1.      Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya. Plato menyebut ini keadilan moral, namun Suncito menyebutnya keadilan legal.

2.      Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana jika hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama.

3.      Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles, keadilan merupakan asa pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

Manusia dan Keadilan
Keadilan dan ketidakadilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena dalam hidupnya, manusia menghadapai keadilan dan ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu, keadilan dan ketidakadilan menyebabkan daya kreatifitas manusia.

Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan akan terwujud, bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya dengan baik.

Ketidakadilan dapat terjadi apabila ada campur tangan terhadapa pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian.

Manusia dan Pandangan Hidup


Pengertian Manusia
Manusia adalah Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh yang paling sempurna di antara makhluk – makhluk ciptaan Tuhan lainnya.


Dengan akal, manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai kehendak, menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.

Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia ada dua macam yaitu :
1.       Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang.
2.       Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, berikut ini beberapa perasaan rohani :
1.      Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan
2.      Perasaan estesis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
3.      Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4.      Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari orang lain.
5.      Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6.      Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.

Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup bersifat kodrat karenaakan menentukan masa depan seseorang.
Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pedoman, pegangan, arahan, petunjuk di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup tidak dapat timbul begitu saja dalam waktu yang singkat, namun melalui proses dan mamakan waktu yang lama dan terus-menerus sehingga hasil pemikiran itu menjadi sebuah kenyataan. Hasil pemikiran tersebut dapat diterima oleh akal sehingga diakui kebenarannya. Karena ini, hasil pemikiran dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk yang disebut pandangan hidup.

Pandangan hidup berdasarkan asalnya terdiri dari 3, yaitu :
  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
  2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negar tersebut.
  3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Dalam menjalani hidup dan untuk mencapai pada pandangan hidupnya, manusia harus memiliki tujuan pandangan hidup pada dasarnya yaitu :
·         Cita-cita :  Segala sesuatu yang ingin dicapai dengan usaha dan perjuangan.
·         Kebajikan : Segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram.
·         Usaha : kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.
·         Keyakinan/kepercayaan : Kemampuan yang diukur melalui akal, jasmani, dan rohani.
Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Adsense Menu

 
Template by : Boedy Template | copyright@2011 | Design by : Boedy Acoy